Gaming History #1: Benarkah Nintendo Satu-Satunya Pencipta Konsol Handheld? Ini Jawabannya!
Ketika kita bicara soal konsol handheld, banyak orang langsung teringat pada Nintendo. Mulai dari Game Boy yang melegenda, Nintendo DS yang revolusioner, hingga Switch yang mengaburkan batas antara handheld dan home console—semua itu membuat Nintendo seperti penguasa tunggal dunia handheld.
Namun pertanyaan yang sering muncul adalah:
“Apakah Nintendo benar-benar satu-satunya yang membuat handheld sepanjang sejarah gaming?”
Jawabannya: Tidak.
Dan sejarahnya jauh lebih kaya dari yang banyak orang bayangkan.
1. Nintendo Memang Bukan yang Pertama—Tapi Ia yang Mengubah Segalanya
Banyak yang tidak tahu bahwa sebelum Game Boy (1989) hadir, industri gaming handheld sudah mulai berkembang.
Beberapa perangkat bahkan muncul hampir satu dekade lebih awal. Contohnya:
🔹 Mattel Auto Race (1976)
Inilah salah satu handheld elektronik pertama di dunia. Layarnya hanya LED merah, gameplay sederhana, tapi inilah cikal bakal handheld modern.
🔹 Microvision oleh Milton Bradley (1979)
Ini adalah handheld pertama dengan cartridge yang bisa diganti, sebuah konsep yang nantinya disempurnakan Nintendo.
Dengan kata lain, Nintendo bukan pelopor pertama, tetapi justru yang mengemas teknologi tersebut menjadi mainstream.
2. Dominasi Nintendo Terjadi Karena Konsistensi dan Desain yang “Masuk Akal”
Ketika kompetitor lain berusaha membuat handheld dengan grafik tinggi (tapi boros baterai), Nintendo mengambil jalan lain:
- Layar sederhana
- Game berkualitas tinggi
- Konsumsi baterai sangat irit
- Desain tahan banting
Pendekatan ini terbukti sukses dan membuat Game Boy bertahan lebih dari 14 tahun, salah satu siklus hidup konsol terpanjang dalam sejarah.
3. Kompetitor Nintendo: Banyak, Tapi Tidak Semua Bertahan
Meski Nintendo paling sukses, banyak perusahaan lain yang juga mencoba peruntungan di dunia handheld.
🔹 Sega Game Gear (1990)
Grafiknya lebih bagus dari Game Boy, tetapi boros baterai dan tidak ergonomis.
🔹 Atari Lynx (1989)
Canggih pada masanya, punya layar warna, tapi harganya mahal dan cepat panas.
🔹 Neo Geo Pocket & Pocket Color (1998–1999)
Sangat dicintai kolektor dan penggemar fighting game, tapi tidak punya dukungan publik sebesar Nintendo.
🔹 Sony PSP (2004) & PS Vita (2011)
Inilah rival terbesar Nintendo dalam 20 tahun terakhir. PSP bahkan terjual lebih dari 80 juta unit.
Vita memiliki potensi besar tetapi kurang dukungan first-party.
Kesimpulannya: banyak handheld hebat, tapi hanya Nintendo yang benar-benar konsisten dari generasi ke generasi.
4. Mengapa Banyak Handheld Gagal Bersaing dengan Nintendo?
Ada beberapa alasan klasik:
1. Harga yang Tidak Kompetitif
Perangkat seperti Lynx atau Vita dijual cukup mahal, sementara Nintendo menjaga aksesibilitas.
2. Game Library yang Kalah Kaya
Hardware canggih tidak berarti apa-apa tanpa game bagus.
Nintendo memenangkan hati gamer melalui ikon seperti:
- Pokémon
- Mario
- Zelda
- Metroid
- Kirby
Brand ini punya magnet emosional yang tidak dimiliki kompetitor.
3. Manajemen Baterai yang Tidak Efisien
Game Gear dan Lynx adalah contoh nyata bagaimana hardware kuat bisa jadi bumerang jika tidak praktis dibawa.
5. Di Era Modern, Apakah Nintendo Masih Sendirian?
Tidak juga. Saat ini handheld kembali booming berkat:
- Steam Deck
- ASUS ROG Ally
- Lenovo Legion Go
- Analogue Pocket
- Playdate
Era sekarang merupakan kebangkitan handheld terbesar sejak 90-an.
Namun uniknya, meski kompetisi semakin ramai, Nintendo tetap punya ruang tersendiri karena pendekatan yang berbeda:
mereka fokus pada fun-first, bukan power-first.
Kesimpulan: Nintendo Bukan Satu-Satunya, Tapi Mereka yang Membuat Handheld Melegenda
Jadi, apakah Nintendo satu-satunya pembuat handheld?
Tidak. Banyak perusahaan lain terlibat dalam sejarah panjang handheld gaming.
Tetapi apakah Nintendo yang:
- membuat handheld mendunia?
- membawa generasi baru gamer ke dunia portable?
- tetap konsisten selama puluhan tahun?
Ya.
Nintendo bukan pencipta satu-satunya, tetapi merekalah yang menjadikan handheld sebagai fenomena global yang bertahan hingga hari ini.
Baca Juga Bagaimana Cara Mengatur Pola Minum Kopi Cappuccino?
